BERITA DKP BANTEN

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu yang berperan penting terhadap kelestarian sumberdaya ikan di daerah pesisir. Berbagai biota seperti ikan, kekerangan dan kepiting memanfaatkan terumbu karang sebagai tempat hidupnya untuk mencari makan maupun berkembang biak. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Bapak Pitro Narasumber dari Loka Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan pada acara Sosialisasi Penanaman Terumbu Karang dan Rehabilitasi Sumberdaya Ikan di Pulau-Pulau Wilayah Utara Banten di Pulokali pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2023.

Narasumber yang hadir selain dari Loka PSPL Serang juga dari Bapak Slamet Kepala Satwas Karngantu serta Bapak Bay Adam Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten mengenai potensi sumberdaya ikan di pulau-pulau wilayah utara dan produk hukum pengawasan pemanfaatan di wilayah pesisir. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Wilayah Utara ini diikuti oleh masyarakat pesisir, nelayan, Dinas Perikanan Kabupaten Serang, Penyuluh Perikanan, Polair, Danlanal, serta kelompok pengawas masyarakat perikanan Puloampel.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Eli Susiyanti Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten sekaligus memberikan arahan bahwa dengan adanya penanaman transplantasi terumbu karang diharapkan ada efek berantai yang pada akhirnya meningkatnya sumberdaya ikan di sekitar lokasi penanaman transplantasi terumbu karang tersebut. Lebih lanjut Saripudin Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah utara Banten menjelaskan beberapa kegiatan KCD Wilayah Utara Banten yang berkaitan dengan rehabilitasi wilayah pesisir dan laut di utara Provinsi Banten.

“Transplantasi terumbu karang di wilayah utara Banten merupakan kegiatan rutin yang menjadi agenda tiap tahun dari KCD Utara Banten. Pada tahun 2023 melaksanakan transplantasi terumbu karang sebanyak 15 rak di Pulokali, tahun 2022 sebanyak 35 rak di Pulau Pamujan Besar, dan di tahun 2021 sebanyak 20 rak di Pulau Tunda”. Ujarnya.